Area pertama yang penting dari perilaku pelanggan yang harus diketahui oleh pemasar adalah bagaimana pelanggan memilih dan membuat keputusan.
A. Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengenalan Kebutuhan ( Need Recognition)
Dimulai dengan pengetahuan sebuah kebutuhan maupun keinginan. Teori hierarki Maslow membagi kebutuhan dalam 5 kategori yaitu : kebutuhan dasar , kebutuhan rasa aman, kebutuhan social, prestise dan aktualisasi diri.
2. Pencarian Informasi (Information Search)
Setelah mengetahui kebutuhannya, pelanggan akan mencari informasi mengenai jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhannya. Pencarian informasi merupakan cara untuk mengurangi resiko dan menambah percaya diri terhadap keputusan yang diambil.
Infomarsi yang bersifat pribadi sangat mempengaruhi perkembangan bisnis jasa dan merupakan legitimasi kualitas jasa. Ada dua manfaat dari pemasaran (word of mouth sources) yaitu promosi pelanggan untuk pelanggan dan mengurangi biaya promosi
3. Evaluasi Berbagai Alternatif (Evaluation Alternative)
Dalam tahapan pencarian informasi akan menghasilkan berbagai alternative jasa dan sangat tergantung pada proses evaluasi. Disatu sisi pelanggan melakukan perhitungan yang sangat hati hati tetapi disisi lain sangat sedikit yang melakukan evaluasi dan hanya mengandalkan intuisi yang menghasilkan inpulse buying.
Alternatif pada bisnis jasa lebih sedikit dibandingkan bisnis manufaktur, hal ini disebabkan antara lain:
a. Pada manufaktur biasanya pengecer menyediakan berbagai merk dan pilihan tetapi pada jasa perlu mendatangi satu persatu tempat penyedia jasa
b. Penyedia jasa biasanya tidak lebih dari satu areal gergrafis tertentu sedangakan manufaktur ditemukan banyak toko.
c. Informasi prapembelian sulit didapat karena kepuasan bersifat relative dan factor heteroginity dan intangibility sehingga tergantung persepsi pelanggan.
4. Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Berdasarkan evaluasi alternative, maka pelanggan akan memilih salah satu jasa yang disukai. Perbedaan yang menarik adalah bahwa barang diproduksi pada waktu yang berbeda, lain halnya dengan jasa yang diproduksi secara bersamaan.
5. Perilaku Setelah Pembelian (after purchase)
Kepuasan pelanggan sangat berpengaruh pada kelanjutan pembelian ulang (repeat buying). Kepuasan pelanggan tergantung sampai berapa besar harapan (expectation) dengan kinerja yang dirasakan.
B. Pengaruh Budaya Dalam Jasa : Memahami Perbedaan Di Antara Pelanggan
Perbedaan di dalam cara cara pelanggal mengevaluasi di antara budaya yang berbeda dapat diselidiki melalui factor factor dasar yang membedakan satu budaya dengan budaya lainnya. Beberapa perbedaan utama yang dapat mempengaruhi bagaimana pelanggan memilih, menggunakan dan mengevaluasi jasa adalah sebagai berikut
1. Nilai dan sikap berbeda secara lintas budaya (values and attitudes differ across culture)
Value and attitudes membantu untuk menentukan apa yang dinilai oleh penganut suatu budaya, karena perilaku pelanggan, mengalir dari value dan attitudes. Misalnya : peraturan kepada warga korea untuk tidak menonton film buatan jepang
2. Tatakrama dan Kebiasan (Manners and customs)
Manners and customs memperlihatkan cara pandang budaya terhadap cara cara berperilaku yang baik. Hal ini penting untuk mengamati perbedaan di dalam tatakrama dan kebiasaan karena keduanya secara langsung mempengaruhi penyajian jasa. Misalnya : Sikap senyum karyawan Mcdonald ketika melayani pelanggan, dan kebijakan hotel menyediakan bantal special, kimono, sandal dan teh untuk tamu tamu dari Jepang.
3. Budaya Materi (Material Culture)
Material culture terdiri dari produk produk budaya yang bersifat tangibles (materi) seperti : mobil, rumah, pakaian dan furniture. Apa yang dimiliki masyarakat dan bagaimana mereka menggunakannya merupakan material culture yang sangat beragam di seluruh dunia.
4. Estetika ( Aesthetics)
Aesthetic adalah ide budaya tentang cita rasa akan keindahan dan kebaikan. Ide tersebut mencakup music, seni, drama, tarian dan apresiasi warna dan bentuk.